Tujuan Pendidikan menurut Ibnu Sina
Pengembangan seluruh potensi fisik, intelektual, dan budi pekerti
Mempersiapkan agar anak mampu hidup di masyarakat (life skill)
Pendidikan fisik berupa olahraga, makan, minum, tidur, dan menjaga kebersihan.
Dengan pertumbuhan fisiknya akan cerdas otaknya.
Dengan pendidikan budi pekertinya anak terbiasa sopan santun.
Dengan pendidikan kesenian dapat mempertajam perasaannya dan mengikat daya khayalnya.
Dengan life sill berupa ketrampilan hidup anak dapat menggunakan untuk mendapatkan income.
Menjadi manusia sempurna (insan kamil)
Kurikulum
Mendasarkan pada usia perkembangan anak didik.
Anak usia 3-5 tahun perlu diberikan pelajaran olahraga, budi pekerti, kebersihan, seni suara, dan kesenian.
Jenis olahraga yang perlu dimasukkan dalam kurikulum adalah adu kekuatan (gulat), meloncat, jalan cepat, memanah, dan jalan dengan satu kaki dan mengendarai unta.
Olahraga yang berlaku umum dan untuk semua jenis kelamin dan usia.
Umur 6-14 tahun diberikan pelajaran membaca dan menghafal al-Quran, pelajaran agama, syair, dan olahraga.
Pelajaran membaca dan menghafal al-Quran berguna untuk mendukung pelaksanaan ibadah dan keberhasilan mempelajari agama Islam seperti tafsir al-Qur’an, tauhid, akhlak, dan pelajaran agama lainnya yang bersumber dari al-Qur’an. Dan mempermudah dalam belajaran bahasa Arab.
Dengan belajar al-Quran dapat membentuk kepribadian muslim dan ilmuwan muslim.
Umur 14 tahun ke atas sesuai dengan keahliannya dan minat anak didik perlu diidentifikasi.
Mata pelajaran ada yang bersifat teoritis dan praktis.
Mata pelajaran teoritis seperti materi dan bentuk, gerak dan perubahannya, wujud dan kehancuran, tumbuh-tumbuhan, hewan, kedokteran, astrologi, kimia, semua tergolong ilmu-ilmu fisika.
Tentang ruang, bayang dan gerak, memikul beban, timbangan, pandangan dan cermin, dan ilmu memindahkan air, yang semua ini tergolong ilmu matematika.
Selanjutnya ilmu tentang cara turunnya wahyu, hakekat jiwa pembawa wahyu, mukjizat, berita ghoib, ilham dan ilmu tentang kekekalan ruh setelah berpisah dengan badan secara keseluruhan termasuk ilmu ketuhanan.
Pelajaran yang besifat praktis adalah ilmu akhlak yang mengkaji tentang cara-cara pengurusan tingkah laku seseorang, rumah tangga, dan ilmu politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar